Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, kini jumlah ritel di Indonesia mencapai 24.000 dan diperkirakan akan terus bertambah. Tahun ini, industri ini menargetkan keuntungan sebesar 15% atau sekitar Rp 180 triliun.
Untuk membantu riteler dalam menjalankan bisnisnya, Pratesis sebagai mitra eksklusif Pronto Software di Indonesia menawarkan solusi end-to-end dan terintegrasi untuk kebutuhan riteler.
"Sektor ritel membutuhan dukungan teknologi informasi yang andal untuk menghadapi kompetisi," kata Singgih Tjahjono, Presiden Direktur PT Pratesis dalam keterangannya, Senin (3/11/2014).
Diklaim Singgih, Pronto adalah satu-satunya ERP (enterprise resources planning) yang mempunyai modul POS (point of sales) yang terintegrasi langsung dengan back-end secara online real time, sehingga setiap transaksi yang terjadi di toko akan langsung tercatat di GL (general ledger).
Pronto juga memiliki promotion engine yang user friendly dan lengkap, sehingga dapat meng-cover dinamika promosi di industri ritel.
"Pronto menyediakan modul e-commerce online store yang terintegrasi penuh dengan back-end,” imbuh Albert Lau, Global Business Manager Pronto Software.
Selain Global Teleshop, belakangan riteler yang mengadopsi solusi Pronto adalah sebuah ritel berkonsep wholesale SaveMax. Wholesale yang dikelola PT Emporium Indonesia (anak usaha Gunung Sewu Group) ini mengimplementasikan modul Pronto secara lengkap dan terintegrasi penuh (fully integrated).
"Kami memanfaatkan solusi Pronto dalam menjalankan bisnis ini. Fungsi Pronto secara sederhana melayani mulai dari POS di kasir, merchandising, dan finance, termasuk modul pendukung utama lainnya seperti tools Customer Relationship Management (CRM)," ujar Joanito Iwan Tamsil, IS&T Director PT Emporium.
(rou/tyo)