Menkominfo: Skema Tarif LTE Jangan Rugikan Masyarakat

Jakarta - Menkominfo Rudiantara menegaskan ada tiga faktor utama soal skema tarif yang harus diperhatikan oleh para operator seluler yang akan mengkomersialkan jaringan layanan seluler 4G berbasis Long Term Evolution (LTE) di Indonesia pada akhir 2014 nanti.

Pertama, menurutnya, harus ada pilihan layanan bagi masyarakat. Kedua, harga jual menjadi salah satu variabel kompetisi. Dan terakhir, operator diminta agar rasional dalam berkompetisi mengenai harga jual.


"Kalau menjadi di bawah cost of service sold akan mendegradasi pelayanan. Akhirnya bisa merugikan masyarakat," kata Chief RA, panggilan akrabnya saat berdiskusi dengan detikINET, Senin (1/12/2014).


Layanan 4G ini rencananya akan dikomersialkan mulai Desember ini oleh Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Ketiga operator seluler ini masing-masing akan memanfaatkan lebar frekuensi 5 MHz di spektrum 900 MHz.


Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga telah memastikan layanan 4G di Telkomsel yang akan digelar di Jakarta dan Bali akhir 2014, dan menyusul lima kota lainnya di 2015, tak akan berubah skema tarifnya.


"Nanti tarifnya tetap akan sama layaknya tarif data di 3G, namun dengan speed yang jauh lebih cepat. Bisa sampai 20 Mbps," ujarnya kepada detikINET di lain kesempatan.


Sementara President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengungkapkan, skema harga 4G Indosat saat diluncurkan nanti kemungkinan besar akan menggunakan skema kuota per kilobyte.


"Tapi nanti tak bisa lagi seperti itu. Yang membuat kita susah keluar dari jebakan per kilobyte, itu karena jumlah aplikasi di Indonesia masih belum banyak, jadi terpaksa kita jualan pipa saja. Itu problem-nya," tandasnya.


(rou/ash)