Informasi itu didapat dari bekas pegawai pemerintah AS dan dokumen National Security Agency (NSA). Menurut sumber tersebut, NSA sudah berhasil masuk ke jaringan Korut dengan bantuan Korea Selatan dan sejumlah negara lain.
Alurnya dimulai dari menyadap jaringan internet milik Tiongkok, yang jadi penghubung Korut dengan dunia luar, dikutip detikINET dari Reuters, Senin (19/1/2015).
Setelah berhasil masuk ke jaringan internet Korut, AS menaruh malware untuk mendeteksi jaringan dan komputer yang digunakan oleh peretas di Korut.
Belakangan, aktivitas inilah yang membuat AS bisa begitu yakin untuk menyebut bahwa Korut berada di belakang aksi peretasan jaringan komputer Sony Pictures. Meski tuduhan itu disebut Korut sebagai sebuah fitnah yang tak berdasar.
November 2014 lalu jejaring komputer milik Sony Pictures diserang oleh hacker. Insiden itu terjadi sebelum mereka merilis film The Interview, sebuah film komedi kontroversial yang mengisahkan pembunuhan Kim Jong-Un, pemimpin Korut.
(asj/ash)
