Ya, produsen Tirai Bambu itu mengklaim jika perangkat generasi ke tiga Yoga Pro itu menjadi laptop konvertible tertipis di dunia dengan ketebalan hanya mencapai 12,8 mm, dimana Macbook Air sendiri punya ketebalan 16 mm.
Ketipisan tersebut tak lain karena perangkat ini dibuat dengan menggunakan konstruksi engsel watchband Lenovo terbaru, dimana ke enam engsel tersebut dibuat dengan lebih dari 800 keping baja dan alumunium. Engsel ini lah yang tidak ada pada Yoga generasi sebelumnya.
Jadi, selain 17% lebih tipis dan ramping dari generasi sebelumnya, Lenovo mengklaim produknya ini lebih tangguh dan kokoh.
"Yoga 3 Pro ini dirancang guna memenuhi kebutuhan pengguna yang menginginkan perangkat laptop konvertible yang stylish, performa terbaik, dan memiliki adaptabilitas hardware dan software yang mereka inginkan," ujar Rajesh Thadani, Country General Manager Lenovo Indonesia dalam konferensi pers di Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Dikatakan konvertible, laptop dengan bentang layar QHD+ 13 inch (3200x1800) dapat dilipat-lipat ke dalam empat mode yang sama dengan generasi sebelumnya, dimana perangkat ini dapat dilipat menjadi laptop, tent, tablet, dan stand.
Untuk urusan jeroan, Lenovo mempercayakan kepada Intel, dimana Yoga 3 Pro mengusung chipset prosesor Intel M Core dengan dukungan SSD berkapasitas 256 GB, kartu grafis Intel HD graphics 5300, serta berjalan di atas sistem operasi Windows 8.1.
Untuk daya tahan baterai, Lenovo mengklaim Yoga 3 Pro dapat bertahan hingga 9 jam pemakaian. Tersedia dalam tiga pilihan warna, silver, orange, dan emas, Yoga 3 Pro dibanderol dengan harga Rp 17.999.000.
(yud/yud)
