Media Bloomberg mengutip sumber terkait menyatakan, prosesor generasi baru dari Qualcomm yakni Snapdragon 810 mengalami overheat dalam uji coba yang dilakukan Samsung. Karena itu, Samsung lebih memilih prosesor buatannya sendiri yaitu Exynos di Galaxy S6.
Jika kabar ini benar, tentu merupakan berita tidak mengenakkan bagi Qualcomm. Sebab, Samsung yang masih berstatus produsen ponsel terbesar di dunia adalah konsumen penting Qualcomm. Baik Qualcomm dan Samsung enggan berkomentar tentang kabar tersebut.
Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (22/1/2014), disebutkan bahwa isu yang dialami chip Snapdragon 810 mungkin belum bisa terselesaikan sampai waktu peluncuran Galaxy S6 sehingga Samsung dilaporkan sepenuhnya akan beralih ke Exynos.
Tapi beberapa pihak menilai rumor tersebut meragukan. Samsung dinilai akan tetap memakai strateginya selama ini, merilis dua model smartphone flagship dengan prosesor Exynos atau Snapdragon.
"Samsung selalu memakai prosesornya di smartphone mereka, tapi mereka juga menggunakan Qualcomm di wilayah seperti Amerika Utara dan Eropa," kata Patrick Moorhead, analis di Moor Insight & Strategy. Penggunaan prosesor Snapdragon memudahkan proses persetujuan operator di Amerika Serikat.
Alasan bahwa Snapdragon 810 mengalami panas berlebihan juga ditepisnya. "Mereka tahu soal mobile dan saya pikir mereka tidak akan membuat kesalahan seperti ini. Jika memang ada isu itu, sepertinya hanya soal optimalisasi power di firmware," tambahnya.
Prosesor Exynos memang sudah beberapa kali digunakan Samsung di seri high end seperti Galaxy S5 dan Galaxy Note 4. Hanya saja model tersebut juga punya versi yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon.
Galaxy S6 diprediksi muncul resmi di ajang Mobile World Congress (MWC) 2015 di Barcelona awal Maret mendatang. Handset tersebut akan menjadi penerus Galaxy S5 yang kabarnya penjualannya kurang memenuhi harapan.
(fyk/ash)