Masih Minat Jualan Ponsel, Qualcomm?

Singapura - Saat memamerkan kecanggihan prosesor Snapdragon 810, Qualcomm hadir dengan sejumlah prototipe. Mulai dari smartphone, tablet, hingga wearable device. Apa Qualcomm masih ada niat untuk kembali memproduksi dan memasarkan handset dengan merek dagangnya sendiri?

Hal itu sempat ditanyakan ke Tim McDonough, Vice President Marketing Qualcomm Inc saat ditemui detikINET di sela workshop Snapdragon 810, di Hotel Sofitel, Singapura.


"Untuk tablet dan smartphone sepertinya kita tidak akan bikin untuk dijual lagi. Memang sekarang kami masih bikin, tapi cuma buat developer saja karena yang kita jual cuma prototipe. Kalau kamu mau jadi developer ya silakan saja, bisa beli punya kita," ujarnya santai tanpa menyebut harganya.


Nama Qualcomm saat ini memang tak sepopuler Samsung ataupun Apple. Itu karena mereka lebih sering berada di balik layar. Yaitu menyuplai prosesor ataupun chip lain kepada para vendor pembuat ponsel.


Namun sebenarnya sebelum terkenal dengan prosesor Snapdragon, Qualcomm juga pernah membuat ponsel. Ponsel yang dirilis pada tahun 1998 itu adalah ponsel CDMA komersial pertama di dunia.


Namanya Qualcomm pdQ, yang merupakan sebuah ponsel dengan layar sentuh beresolusi 160 x 270 pixel, dan dilengkapi dengan flip keyboard. Penggunanya bisa mengakses email, ataupun berselancar di dunia maya dengan kecepatan yang sangat tinggi di zamannya, yaitu 14,4 Kbps.


Qualcomm pdQ menjalankan sistem operasi Palm OS, dengan prosesor 16 MHz dan RAM 2 MB. Baterai lithium ion-nya bisa memberikan waktu bicara selama 150 menit. Dengan spek seperti itu, Qualcomm menjual pdQ dengan harga USD 800 atau sekitar Rp 9,6 juta saat ini.


Setahun setelah merilis pdQ, Qualcomm melego divisi ponselnya ke Kyocera, serta melepas bisnis base station ke Ericsson. Dan akhirnya Qualcomm hanya membuat chip dan prosesor untuk ponsel.


"Kalaupun sekarang masih bikin prototipe ponsel atau tablet untuk menunjukkan performa chipset prosesor kami, tapi nantinya yang akan memutuskan jadi seperti apa ya tetap vendor rekanan kami. Apakah mereka mau bikin kamera yang lebih bagus, atau performa yang lebih kencang, terserah mereka saja untuk kustomisasi," pungkas Tim.


(rou/ash)