"Saya sudah tinggal di Jakarta sejak bulan Desember lalu. Baru kemudian keluarga saya, istri dan tiga anak saya boyong ke Jakarta," kata pria ramah berkacamata ini.
Ia mengaku sudah mencoba membiasakan diri dengan kondisi Jakarta, termasuk tentu saja kemacetannya. Anak-anaknya pun sekolah di sebuah sekolah internasional di Jakarta.
Pengalamannya segudang. Thomas pernah bekerja cukup lama di Nokia Siemens Network. Jabatan terakhirnya adalah Head of West Europe Region.
Kemudian dia pindah ke Ericsson. Thomas ditunjuk menjadi Presiden Ericsson Austria kemudian Head of Customer Unit Central Europe. Baru pada Desember 2014, ia diserahi tugas memimpin Ericsson Indonesia sebagai Presiden Direktur.
Ia meraih gelar M.Sc bidang software engineering dari Aalborg University, Denmark. Kemudian melanjutkan pendidikan di Hanley Management College di Inggris.
Saat ini, ia mengaku masih mempelajari pasar Indonesia yang menurutnya sangat dinamis. "Saya berkomitmen mendukung perkembangan industri telekomunikasi Indonesia khususnya ketika memasuki era 4G," sebutnya.
Di waktu senggangnya, Thomas suka bersepeda. Ia mengaku ingin mencoba bersepeda saat car free day pada hari Minggu di Jakarta.
"Saya pasti akan mencoba bersepeda di car free day. Kata teman-teman akan menyenangkan di sana," ujarnya.
(fyk/yud)