Go-Jek Ingin Bantu Atasi Kemacetan Jakarta

Jakarta - Sebagai perusahaan yang menyediakan jasa transportasi perkotaan alternatif, Go-Jek mengaku punya misi untuk membantu pemerintah lokal dalam mengatasi kemacetan. Hal itu disampaikan oleh CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem Karim.

"Perlu digarisbawahi di sini bahwa kami tidak ingin berkompetisi dengan sarana angkutan umum lainnya, tapi lebih ke arah bagaimana Go-Jek ini bisa membantu pemerintah dengan meyediakan transportasi alternatif yang cepat," papar Nadiem usai peluncuran aplikasi Go-Jek di Twenty8, Jakarta, Selasa (20/1/2015).


Bantuan di sini menurut Nadiem salah satunya adalah dengan cara bertindak sebagai feeder bagi penumpang TransJakarta yang tinggal di pemukiman yang letaknya jauh dari terminal TransJakarta.


"Kami ingin lebih memaksimalkan penggunaan sarana transportasi TransJakarta. Caranya gimana? Ya itu tadi dengan menyediakan sistem feeder, dimana orang-orang itu tak perlu lagi membawa kendaraan pribadi untuk sampai ke halte TransJakarta. Cukup pesan ojek lewat aplikasi yang sudah kami sediakan," jelasnya.


Nadiem juga menambahkan, jasa yang disediakan oleh Go-Jek Indonesia juga dapat membantu untuk mengatasi kemacetan Ibukota. "Dengan fitur Shopping, orang-orang sekarang tak perlu lagi untuk repot-repot keluar rumah untuk berbelanja. Cukup pakai Go-Jek dan duduk santai di rumah," paparnya.


Go-Jek menyatakan ingin menjadi bagian dari pemerintah dengan menyediakan jasa transportasi yang terhindar dari kemacetan dan mengurangi jumlah pemakaian kendaraan pribadi. Go-Jek pun optimis pemerintah akan mendukung mereka.


Go-Jek Indonesia sudah beroperasi sejak tahun 2011. Hingga kini, startup yang berbasis di Jakarta itu sudah memiliki 1.000 pengemudi ojek yang tersebar di seluruh Jabodetabek.


(fyk/fyk)