"Samsung punya lebih banyak sumber daya dalam hal desain produk dan ketersediaan paten," ucap Xu Hao, analis di Analysis International yang dikutip detikINET dari Xinhua, Selasa (20/1/2015).
Terlebih Samsung perlahan mengubah strategi untuk mempertahankan posisi, misalnya merilis smartphone desain metal di segmen kelas menengah. Xiaomi pun dinilai harus fokus dulu menghadang perlawanan dari nama seperti Lenovo, Xiaomi, atau ZTE.
"Anda bisa melihat kalau di Mi Note, Xiaomi memberi banyak perhatian untuk membangun nilai brand. Tapi brand domestik lain seperti Huawei dan Lenovo juga melengkapi produk mereka dengan perangkat high end," kata Hao.
"Masih perlu dilihat lagi apakah Xiaomi masih bisa mempertahankan posisinya sebagai vendor smartphone terbesar ketiga di dunia karena saat ini, data untuk kuartal IV 2014 masih diselesaikan," ujar Yan Zhanmeng, analis senior di IDC China.
Yan menilai, Mi Note akan cukup populer di negara maju yang jadi sasaran pasar seperti Hong Kong, Taiwan dan Singapura. Sedangkan pasar berkembang seperti di India dan Indonesia akan tetap cenderung memilih ponsel Xiaomi yang lebih murah banderolnya.
(fyk/rns)