Go-Jek Ingin Tukang Ojek Naik Kelas

Jakarta - Sebagai penyedia jasa angkutan transportasi alternatif roda dua, PT. Go-Jek Indonesia tak hanya ingin mengatasi kemacetan di ibukota. Go-Jek pun punya harapan dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan mensejahterakan tukang ojek.

Dari awal berdiri pada tahun 2011 silam, Go-Jek punya tujuan mendorong perubahan agar sektor transformasi sektor informal seperti ojek agar yang tadinya bekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak menentu bisa beroperasi secara profesional dengan pendapatan lebih baik.


"Kami di sini berusaha untuk menawarkan solusi lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan pekerjaan. Dimana mereka yang hanya punya motor, punya smartphone, dan berkemauan keras bisa bekerja," ujar CEO PT. Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim ketika ditemui di peluncuran aplikasi Go-Jek Indonesia di Twenty8, Jakarta, Selasa (20/1/2015).


"Kami juga berusaha untuk mensejahterakan tukang ojek yang mungkin selama ini penghasilannya tidak seberapa dengan memberikan pendapatan tambahan yang didapat dari Go-Jek Indonesia ini," tambahnya.


Nadiem mengklaim dengan bergabung bersama Go-Jek Indonesia otomatis penghasilan para tukang ojek itu bertambah setidaknya sekitar 30% sampai 100%. "Dengan Go-Jek, para pengemudi ojek ini setidaknya lebih produktif karena mereka tidak hanya membawa penumpang saja, tetapi juga membantu berbelanja dan juga mengirimkan paket yang mana itu semua bisa menambah pendapatannya," ungkap Nadiem.


Tak hanya berusaha untuk mensejahterakan para tukang ojek, Nadiem dan perusahaannya pun berusaha untuk mengubah citra tukang ojek yang selama ini terkadang punya citra negatif.


"Tukang ojek yang kami punya semuanya kami awasi dan kami latih agar nantinya bisa memberikan citra positif," ujarnya. Nadiem juga tak segan-segan memberikan hukuman kepada awaknya yang melanggar.


(ash/ash)