Teknologi baterai lithium-ion saat ini sebenarnya sudah terbilang lumayan. Karena selain bisa dibekali daya tahan besar sampai di atas 5.000 mAh, berbekal teknologi fast charging yang mulai disodorkan vendor ponsel, pengisian baterai kini juga sudah mulai bisa dipangkas jadi di bawah satu jam.
Tapi ke depannya bisa jadi pengisian baterai bakal lebih singkat lagi. Sejumlah peneliti di Universitas Stanford disebut tengah mengembangkan teknologi baterai yang cuma butuh waktu satu menit untuk melakukan charging.
Menariknya, tak hanya punya waktu isi ulang super cepat, baterai yang punya ukuran sebesar ponsel ini juga diklaim memiliki ketahanan sampai 7.500 cycle. Dengan kata lain baterai tersebut sanggup di-charging hingga 7500 kali.
Jadi para peneliti di Stanford menggunakan anode alumunium sebagai kutub negatif dan katode berbahan graphite sebagai kutub positif. Selanjutnya kedua kutub dipadu dengan cairan ion elektrolit yang ditempatkan di sebuah pouch seukuran ponsel yang berlapis polymer.
Seperti detikINET kutip dari VR-Zone, Selasa (7/4/2015), dengan kombinasi seluruh bahan itu baterai hanya butuh waktu tak sampai satu menit untuk mengisi daya. Selain itu peneliti juga mengatakan baterai buatannya itu anti terbakar. Jadi kasus-kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh baterai yang overheat disebut tak akan terjadi pada baterai ini.
Sayang meski terlihat menjanjikan, baterai tersebut masih menyimpan kekurangan. Tegangan yang mampu ditangani baterai ini disebut hanya setengahnya dari yang bisa dimiliki oleh baterai lithium-ion. Pun demikian, penelitinya yakin kemampuannya bakal bisa ditingkatkan seiring pengembangan berlangsung.
(yud/ash)