Aman Menerapkan BYOD, Bagaimana Caranya?

Jakarta - Silahkan tanya ke beberapa perusahaan, “Apa yang paling dikhawatirkan kalau kantor kalian menerapkan konsep Bring Your Own Device (BYOD)?” Jawabannya pasti satu, masalah keamanan.

Inilah yang ditunjukkan hasil survei Oracle terhadap beberapa perusahaan. Mayoritas responden, sebesar 38%, menjawab soal keamanan perangkat lah yang menjadi kekhawatiran utama mereka mengenai konsep BYOD.


Kekhawatiran ini mungkin timbul karena banyak perusahaan besar yang masih menggunakan sistem teknologi informasi model lama. Mereka terbiasa menyerahkan kontrol penuh pada bagian TI di perusahaan untuk menangani perangkat yang digunakan para pegawai. Karena hanya lewat satu pintu inilah, perusahaan merasa data sensitif perusahaan pasti aman.


Bagi perusahaan semacam ini, konsep BYOD dianggap mengkhawatirkan. Membayangkan para pegawai menggunakan perangkat pribadi untuk urusan kerja itu dianggap revolusioner. Dan seperti ide revolusioner lainnya, ide tersebut butuh waktu untuk benar-benar diterima.


Masalahnya, beberapa perusahaan memang memilih untuk tidak mempelajari konsep BYOD lebih jauh lagi, dan tidak menyadari apa manfaatnya bagi bisnis mereka. Hal inilah yang kerap terjadi dan justru menimbulkan kontraproduktif terhadap kebijakan TI perusahaan.


Diam Bukan Pilihan


Meskipun perusahaan enggan menerapkan konsep BYOD, tanpa disadari, penggunaan perangkat pribadi untuk urusan kerja ini sudah terjadi. Hal ini terjadi karena Generasi Y, yang sangat tergantung pada perangkat mobile, mulai memasuki usia kerja. Perusahaan pun dituntut mengambil langkah tegas; menghadapi tantangan BYOD sekarang dan menikmati manfaatnya, atau terus menunda sampai akhirnya terlambat?Next


(ash/ash)