Tapi meski didapuk sebagai versi jumbo, bentang HTC One M9+ sebenarnya juga tak besar-besar amat. Bila HTC One M9 layarnya sebesar 5 inch, maka HTC One M9+ lebar layarnya hanya 5,2 inch. Tapi menariknya, HTC One M9+ telah menyodorkan resolusi QHD (2560x1440 pixel).
Selain itu hal menarik lainnya terletak di prosesor. Rumor yang menyebut HTC One M9+ bakal pakai prosesor buatan MediaTek akhirnya terbukti. Tapi meski pakai prosesor bikinan MediaTek yang lebih dikenal sebagai prosesornya ponsel kelas bawah dan menengah, jangan remehkan soal performanya.
Karena prosesor MediaTek yang digunakan adalah yang kelas atas. Bahkan MediaTek sampai berani membandingkannya dengan prosesor-prosesor kelas atas lainnya seperti seri Snapdragon 800 dan Exynos kepunyaan Samsung.
Jadi prosesor MediaTek yang digunakan bernama Helio X10 atau yang tipenya MT6795T. Prosesor Helio X10 sendiri memang baru diumumkan oleh MediaTek beberapa lalu sebagai prosesor kelas atasnya. Prosesor ini mengusung teknologi octa core dan juga sudah mendukung komputasi 64 bit berbasis ARMv8. Arsitekturnya mengandalkan Cortex-A53 yang masing-masingnya punya kecepatan 2,2 GHz.
Kelebihan HTC One M9+ lainnya ada di bagian kameranya. HTC sama-sama membekali ponsel ini dengan kamera 20 MP, sama seperti yang dimiliki HTC One M9. Namun pada HTC One M9+, hadir kembali duo camera seperti yang dulunya dipunyai HTC One M8. Kamera sekundernya hadir di atas kamera utama dengan resolusi hanya 2,1 MP, tapi dengan teknologi UltraPixel.
Bagian lain yang tak kalah menarik adalah hadirnya sensor sidik jari. HTC menempatkan pemindainya di bagian bawah layar, jadi posisinya membelah lubang speaker. Belum jelas bagaimana cara penggunaannya, tapi bila melihat desainnya kemungkinan cara pakainya adalah diusap seperti pada Galaxy S5.
Sayang dari informasi yang beredar, HTC One M9+ baru akan dipasarkan di wilayah Taiwan saja. Belum ada informasinya soal penjualan secara global. Demikian seperti detikINET kutip dari Toms Hardware, Kamis (9/4/2015).
(yud/ash)