Pabrik Canon (Canon)
Jakarta - Dari airport lokal Haneda di Tokyo, dibutuhkan waktu 1 jam penerbangan untuk sampai ke Oita. Jauh dari hingar bingar khas kota besar, di sinilah berdiri 'mother factory' Canon, tempat lahirnya jajaran produk ternama mereka, termasuk kamera DSLR.
Bersama jurnalis dari berbagai negara seperti Singapura, Sri Lanka dan Vietnam, detikINET mendapat kesempatan langka untuk mengunjungi pabrik ini.
Dari bandara lokal di Oita untuk sampai ke Oita Perfecture di Kyushu kami menggunakan bus yang telah disediakan. Suasana pedesaan mengawal perjalanan kami.
Oita sendiri menjadi 'rumah' bagi banyak perusahaan besar Jepang untuk mendirikan pabriknya, termasuk produsen-produsen mobil seperti Daihatsu dan lain-lain.
Perjalanan memakan waktu hampir 1,5 jam. Canon Oita menempati area seluas 126.000 meter persegi di mana dikelilingi dengan banyak pohon untuk menjaga lingkungan.
Menyambut kami di lokasi pabrik adalah sejumlah petinggi Canon, termasuk Makoto Murano, President of Oita Canon.
Oita Canon berdiri sejak tahun 1982 dan kini menampung sebanyak 3.300 pekerja. Para karyawan dibagi menjadi dua, 50% berada di manufacturing dan 50% lagi proses assembly.
Pabrik ini bertanggung jawab terhadap camera assembly, print & mounting dan lens processing lewat kolaborasinya dengan Canon Inc.
(Source: Canon)
Saat detikINET mengunjungi pabrik ini, para karyawan tengah sibuk menggarap beberapa produk highlight Canon di tahun 2013, yakni EOS 5D Mark III, EOS 6D dan EOS M. Di proses assembly kamera ini, 15 tahapan proses produksi, dari mulai penempatan sensor kamera hingga final assembly.
Untuk perakitan satu kamera dibutuhkan waktu 40 menit. Adapun dalam sehari mereka bisa memproduksi sebanyak 4.000 unit.
Pembuatan lensa serta proses perakitan circuit board menjadi fokus kami selanjutnya. Sekarang ini, untuk lensa Canon sedang melakukan produksi EF 24-70mm F-4L IS USM yang masih hangat dirilis.
Produk lain yang juga dikerjakan di sini adalah Cinema EOS System, network camera dan regular DVC.
Karyawan di pabrik Canon ini dibagi menjadi 2 shift dalam 15 jam per harinya. Canon menjaga ketat kebersihan dan kesterilan pabrik mereka. Semuanya bebas debu (dust free). Bahkan untuk berpindah dari pabrik satu ke pabrik lainnya, para karyawan disediakan jalur beratap khusus yang terhubung antar bangunan. Mereka juga memakai mesin pendingin tipe down-flow dari atap hingga lantai ruangan.
Selama 4 tahun terakhir, 60% proses pengerjaan di pabrik Canon dilakukan secara otomatis sehingga bisa menghemat work flow hingga 60%. Mereka mengembangkan mesin-mesin otomatis ini secara in house.
(Source: Canon)
Meski demikian untuk lebih menjaga kualitas produk, final inspectionnya tetap dilakukan secara manual.
(Source: Canon)
Tak hanya steril dari debu, pabrik utama Canon ini juga 'steril' dari pengambilan foto. Jurnalis yang datang hanya dibolehkan mengambil gambar di entrance, ruang presentasi dan ruang makan. Begitupun saat sesi presentase, pengambilan foto slide show yang tidak diperkenankan. Adapun foto-foto yang ditampilkan di sini telah disediakan oleh Canon.
(Source: Canon)
Canon mengatakan bahwa mereka adalah produsen kamera yang memproduksi kameranya sendiri. "Kami mengembangkan semua (komponen-red) secara in house di pabrik-pabrik kami. Hanya Canon yang 100% membuat semuanya sendiri," demikian klaim Hiroyuki Kasuga, General Manager dari ICP Canon, kepada detikINET dalam kesempatan terpisah.
( sha / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!