Menkumham Tak Ingin Indonesia Jadi Surga Bajakan




Suasana Acara (rou/detikINET)


Jakarta - Menkumham Amir Syamsudin menyatakan tekadnya untuk memerangi pembajakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), khususnya demi melindungi karya cipta anak negeri. Ia juga bertekad, dengan terus menggelar aksi razia besar-besaran, Indonesia tak lagi jadi surga bagi para pembajak.

Dalam jumpa pers di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Amir yang ditemani oleh Dirjen HKI Ahmad Ramli memaparkan sejumlah aksi nyata pemerintah dalam memerangi pembajakan. Termasuk keberhasilan dalam memberantas sebagian besar pembajakan cakram optik di Indonesia.


Disebutkan, pihaknya bersama Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI (Timnas PPHKI) beserta tim gabungan lainnya telah merazia Glodok Plaza pada awal Februari lalu dan menemukan barang bukti cakram optik bajakan sebanyak 479 karung dan 421 kardus dengan berat total 56 ton.


"Kita tidak boleh hanya bertindak kemudian heboh dan selesai," tegas Amir di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (11/2/2013).


Menurutnya, aksi Timnas PPHKI yang dibentuk oleh Keputusan Presiden, telah secara khusus dan bertugas dengan rencana-rencana yang jelas, tidak bertindak secara sporadis, dan secara konsisten serta berkesinambungan dalam upaya untuk memaksimalkan perlindungan HKI.


"Timnas HKI ini dibuat tidak berdasarkan kepentingan asing, tapi bertugas untuk melindungi hak cipta dari inventor-inventor di dalam negeri," papar Amir.


Dari sisi dalam negeri, pembajakan terhadap kekayaan intelektual, menurutnya, sangat menakutkan. Ia juga mengatakan, pembajakan dapat mematahkan semangat para seniman saat akan menciptakan suatu karya baru.


Sementara dari sisi dunia internasional, Kementerian Hukum dan HAM ingin menempatkan Indonesia sebagai negara yang bermartabat di tengah negara-negara maju, serta memperbaiki reputasi Indonesia yang masuk 10 besar Priority Watch List.


"Priority Watch List ini adalah sebuah acuan ranking bagi negara-negara dalam hal perlindungan kekayaan intelektual. Langkah-langkah razia yang kita lakukan adalah untuk meningkat ranking Indonesia dalam Priority Watch List," terang Amir.


"Pencipta-pencipta di Indonesia ini tidak hanya seniman, tapi banyak yang dibidang-bidang lain yang juga harus dilindungi kekayaan intelektualnya.


"Peristiwa razia besar-besaran ini saya kira perlu digaungkan dan diberitakan supaya para pencipta-pencipta kembali bersemangat. Tidak merasa mencipta kemudian dengan mudahnya dibajak oleh orang lain, tanpa menikmati hasil dari ciptaannya.


"Saat ini yang sedang kita upayakan adalah agar para pembajak mulai berpikir dengan tidak mengambil karya orang lain dan mendapatkan keuntungan yang besar dari pembajakannya."


Untuk kasus temuan pembajakan cakram optik di Glodok Plaza ini, Menkumham berharap kasus ini harus dilanjutkan ke pengadilan. "Supaya benar-benar ada sanksi yang jelas dan harus dipertanggungjawabkan," tegasnya.


"Razia yang kemarin kita lakukan sudah mendapat perhatian dari para pembajak, jadi akan terus kami lakukan untuk melindungi nasib para pecipta-pencipta di Indonesia.


"Tahun ini kami akan tetap melakukan razia-razia. Kita akan bekerjasama aparat penegak hukum lain dan intelejen masih terus bekerja.


"Saya ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia tidak akan menjadi surga bagi pembajak-pembajak hak kekayaan intelektual hak cipta orang. Kalau bicara kerugian dari pembajakan ini, jumlahnya tak terhingga. Tapi yang pasti, reputasi kita jadi hancur di mata dunia karenanya," sesal Amir.


( rou / ash )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!