Data Center dan Analogi Rumah Susun




Setting server di IDC (agung/detikfoto)


Jakarta - Bagi mereka yang akrab dengan ranah TI, data center pasti sudah tidak asing. Namun bagi orang awam, penjelasan soal data center bak masih 'selewatnya', sering mendengar tetapi masih belum ngeh betul apa artinya..

Jadi tak ada salahnya juga kan berbagi ilmu terkait penjelasan sederhana data center yang seringkali disebut-sebut pemerintah harus dibangun vendor TI asing -- seperti BlackBerry, Google, dan lainnya -- di Indonesia itu.


Dijelaskan oleh Stephanus Tumbelaka, Chief Sales Officer PT Data Center Infrastructure (DCI), secara sederhana data center itu adalah rumah susun atau apartemen yang menyediakan kamar-kamar untuk disewakan.


"Nah, bila data center yang menyediakan kamarnya, maka server itu adalah tamu yang menyewanya. Server ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan," katanya, saat berbincang dengan sejumlah wartawan, di Equity Tower, Rabu (13/2/2013).


Memang, lanjut Stpehanus, tidak jarang perusahaan yang menyimpan servernya di tempatnya sendiri. Tapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan perusahaan tersebut, menaruh server di data center seperti menjadi keharusan.


"Karena semakin banyak server digunakan, maka semakin banyak ruangan yang dibutuhkan. Apalagi kalau sudah besar dan luas, komplekblitasnya tinggi. Ini makanya data center biasanya dibutuhkan," tukasnya.


Hampir sebagian besar hal yang dibutuhkan data center klien adalah power dan konektivitas. Power ini kaitannya dengan pasokan listrik, maka bisa dipastikan data center itu mempunyai pasokan litsrik tambahan.


DCI sendiri merupakan rekanan Equinix, perusahaan data center asal Amerika Serikat. Dimana pada Oktober 2012 lalu mulai mengekspansi bisnisnya di Indonesia dengan menghadirkan data center kelas Tier 4 yang biasa digunakan oleh raksasa internet global seperti Google, Facebook, dan lainnya.


Dalam kemitraannya dengan DCI, Equinix akan mengoperasikan sebuah data center baru di Jakarta yang bisa melayani pelanggan lokal dan global dengan layanan co-location, interkonektivitas, dengan menggunakan Platform Equinix.


Data center baru ini akan dibangun dalam beberapa tahap dan akan menyediakan kapasitas sekitar 6.000 m2 dan 1.250 cabinet saat tahap satu selesai dibangun di akhir 2012.


( ash / ash )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!