Data Center di Indonesia Siap Tampung Google dkk




Ilustrasi server (Agung/detikFOTO)


Jakarta - Peraturan Pemerintah No 82/2012 yang mewajibkan penyelenggara elektronik yang berbisnis di Indonesia menempatkan data center dan disaster recorvery center disambut baik pelaku bisnis di bidang ini.

Salah satunya adalah PT Data Center Infrastructure (DCI) yang saat ini tengah membangun pusat data center di daerah Cibitung, Bekasi. Data center yang dibangun oleh PT DCI ini diklaim merupakan data center Tier 4 atau tertinggi di kelasnya.


"Dahulu perusahaan seperti Facebook atau Google selalu mengelak menaruh data centernya di Indonesia karena alasan kesiapan. Nah, sekarang saya rasa sudah tidak ada alasan lagi. Karena kita pun sudah punya data center yang sekelas di luar negeri," kata Stephanus Tumbelaka, Chief Sales Officer PT Data Center Infrastructure (DCI), di Equity Tower.


Kewajiban menaruh server dan disasater recorvery center tersebut memang semakin terlindungi dengan payung hukum. Tapi terlepas dari aturan itu, sudah tidak ada alasan lagi bagi Facebook dkk menolaknya.


DCI sendiri menggandeng Equinix, perusahaan data center asal Amerika Serikat. Dimana pada Oktober 2012 lalu mulai mengekspansi bisnisnya di Indonesia dengan menghadirkan data center kelas Tier 4 yang biasa digunakan oleh raksasa internet global seperti Google, Facebook, dan lainnya.


Dalam roadmap-nya, data center yang dibangun oleh PT DCI sebanyak 8 gedung dalam kawasan terpadu bersama gedung lainnya seperti, gedung perkantoran dan gedung untuk memasok listrik sendiri yang diambil dari perusahaan listrik swasta.


"Saat ini yang sudah selesai dibangun memang baru satu gedung data center, rencananya April nanti akan kita selesaikan satu gedung lagi," tambah Stephen.


Stephen yakin bahwa perusahaan seperti Google dkk pada akhirnya 'ikhlas' menaruh servernya di Indonesia, terlepas dari kewajiban yang tertuang dalam peraturan pemerintah.


"Optimis data center di Indonesia sudah bisa menampung Facebook dkk. Tapi kan kita masih menunggu peraturan teknisnya dari pemerintah, karena memang biasnya seperti itu," tandasnya.


( tyo / ash )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!