Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Jenis email sampah yang paling kreatif dan belum kehilangan popularitasnya adalah spam Nigeria. Pelakunya yang lebih 'romantis' untuk model scam ini menargetkan calon korban yang terdaftar di situs kencan.
Penipuan model ini biasanya berkisah tentang seorang 'gadis' yang menulis email dan mengaku tinggal di negara terpencil yang dilanda perang di Afrika. Di awal-awal perkenalan, ia mengaku tertarik untuk mengenal lebih dekat si calon korban (penerima email) dan berharap untuk merajut hubungan yang lebih serius.
Jangan tanya dari mana wanita tersebut mendapat email Anda. Yang pasti setelah itu, ia akan mengeluarkan jurus mautnya.
Yakni mengaku-ngaku sebagai pemilik warisan sebesar USD 1 juta dan bersedia membagi kekayaannya dengan Anda, si penerima email sekaligus calon suaminya.
Tetapi, untuk membawa si calon istri dan uang tersebut keluar negeri, penerima email (calon suami) diminta untuk menyetorkan uang untuk membereskan urusan legal.
"Taktik ini membutuhkan korespondensi jangka panjang karena tidak banyak orang yang mau membayar sejumlah besar uang karena dorongan hati," kata Kaspersky Lab.
Email pertama dari calon korban memang dijawab oleh robot. Tetapi begitu penipu tahu memiliki kesempatan, mereka langsung mengambil alih korespondensi. Merayu calon korban bisa berlangsung lama dan di sini pendekatan individu dan pemahaman tentang psikologi sangatlah penting.
Tidak seperti scam 'Nigeria', aksi penipu lainnya dari 'Rusia' menjalankan modus 'hanya' membutuhkan uang untuk membeli tiket pesawat. Dan akhirnya bertemu dengan pria idaman mereka, tentu saja uang ini adalah target yang sebenarnya diincar.
Tatyana Kulikova, Senior Spam Analyst Kaspersky Lab mengatakan, internet memberikan banyak peluang untuk berkomunikasi. Namun, internet tidak selamanya menjadi tempat yang aman untuk mencari cinta.
"Kami telah menggambarkan beberapa jebakan cinta (honey trap) yang ada di internet. Agar tidak kecewa, ikuti langkah aman berikut: jangan masuk situs kencan yang tidak dikenal, terutama yang ada dalam iklan spam, jangan membuka email dari pengirim yang tidak dikenal dan jangan membalas email jika mencurigakan," pungkasnya.
( ash / fyk )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!