Kabar yang telah lama beredar ini makin santer setelah keduanya ikut menandatangani perjanjian pengalihan (assignment agreement) bersama Protelindo, anak usaha Sarana Menara Nusantara.
Dalam laporan keterbukaan publik di bursa saham, First Media disebutkan akan menjamin pelaksanaan kewajiban Internux dan juga akan bertanggung jawab secara renteng atas seluruh kewajiban Internux atas 139 lokasi menara yang disewa dari Protelindo.
Dalam keterangan yang dikutip dari IDX, Kamis (17/10/2013), penandatanganan perjanjian pengalihan atas sewa lokasi yang telah ada untuk suatu periode waktu tertentu, telah dilakukan oleh ketiga perusahaan tersebut pada tanggal 11 Oktober 2013 lalu.
Direktur First Media Dicky Moechtar beserta para staf perusahaan, belum memberikan tanggapan saat coba dikonfirmasi detikINET. Namun beberapa waktu lalu, Dicky pernah membantah kabar merger akuisisi terhadap Internux.
"Belum ada akuisisi atau merger. Kami ini kan perusahaan tercatat di bursa, tidak mungkin main rahasia. Semua terbuka kok," tegasnya kala itu.
Meski demikian, kedekatan antar kedua perusahaan pemilik lisensi broadband wireless access (BWA) ini tak ditampik Dicky. Dikatakan olehnya, First Media memang siap menjajaki kerja sama dengan Internux untuk menggarap layanan BWA di area Jabodetabek dan Banten. "Selama ini kita bersaing, lebih baik mencoba untuk kerja sama saja," ujarnya.Next
(rou/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!