Francoise Huguier, Fotografer Wanita Lintas Genre

Jakarta - Fotografi adalah sebuah kehidupan. Fotografer juga bisa berperan pada perubahan di masyarakat, demikian tutur Francoise Huguier, penerima World Press Photo Awards 2013.

Mengarungi lima benua dan mengerjakan semua genre fotografi membawanya ke pandangan tersebut. Francoise telah melalui dua era, analog dan digital. Dalam sebuah acara di Jakarta, ia sedikit mengisahkan perjalanan karirnya.


Wanita Perancis ini memulai perjalanan fotografi sejak tahun 1970-an. Dimulai dari tahap pembuktian diri dengan mencoba menjual karya ke majalah-majalah aksinya inipun berujung pada pengakuan kemampuannya.


"Pertama-tama tidak terkenal, tapi setelah membuktikan diri jadi berkembang," tuturnya dalam acara A New Perspective Event on Photography di Le Meridien, Jakarta Pusat.


Selama karirnya, Francoise sudah menggeluti fotografi travel hingga fashion. Seydou Keita dan Malick Sidibe adalah dua sosok yang dikatakannya berkontribusi banyak atas karya-karya yang ia hasilkan.


Foto fashion Francoise sudah mengisi halaman-halaman majalah populer seperti Vogue dan New York Times Magazine di tahun 1983. Menariknya, daripada berebut tempat strategis di dekat catwalk, ia lebih memilih untuk memotret para model di backstage.


Dan uniknya lagi, ia mengaku kerap 'menghilangkan' kepala sang model di foto. "Saya bukan hanya tertarik pada modelnya, tapi lebih ke bagaimana cahaya menimpa kain dan suasana sekitar," jelasnya.Next


(sha/tyo)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!