Di Indonesia, Cari Duit di YouTube Baru Dapat 'Recehan'

Jakarta - Di luar negeri, seorang YouTubers bisa menghasilkan uang dari puluhan ribu dolar hingga jutaan dolar. Namun di Indonesia, prestasi serupa sepertinya masih sulit diraih. Mendapatkan uang dari iklan yang disisipi seperti Google Adsense belum terlalu besar.

Hal ini yang diakui oleh salah satu penggiat video di YouTube, Benakribo. Dia mengaku, iklan dari Adsense belum terlalu bisa digantungkan sebagai pemasukan yang impresif.


"Kalau gue pribadi, jumlahnya gak banyak banget. Sebulan bahkan tidak sampai ratusan dolar. Makanya gue lebih tidak mengambilnya, atau beberapa bulan sekali," kata pria bernama asli Benazio Putra, saat berbincang dengan detikINET.


Pemilik 30 ribu subscribers di YouTube itu tidak sendiri. Beberapa temannya sesama YouTubers pun mengakui hal sama, dimana jumlah uang yang dihasilkan dari video YouTube belum terlalu besar.


Menurut Bena, ada beberapa alasan mengapa hal tersebut belum terjadi. Baginya, video berkonsep di Indonesia baru ngetren tahun 2014. Ini dibuktikan dengan banyaknya YouTubers yang mulai fokus untuk membuat video berkonsep.


"Selain itu jumlah iklan di YouTubenya sendiri juga belum terlalu banyak. Itu juga menjadi alasan mengapa monetize di Indonesia masih belum terlalu diharapkan," tambahnya.


Kendati Adsense dari YouTube belum semeriah di luar negeri, Bena lebih memilih personal branding untuk mendapatkan pemasukan dari video yang dibuatnya.


Apalagi menurutnya, pemilik produk tidak harus mengiklan ke televisi. Artinya, YouTube pun bisa dilirik sebagai sarana kampanye produknya.


"Tetapi gue sih yakin, tahun depan YouTube akan meriah lagi. Baik dari sisi video maupun monetize-nya, "pungkas Bena.


(tyo/ash)