Para demonstran itu berasal dari sebuah asosiasi yang bernama Service Employees International Union (SEIU). Mereka menuduh bahwa Apple menggunakan jasa dari perusahaan penyedia tenaga kerja yang memberikan gaji terlalu rendah.
Business Insider, Jumat (29/8/2014), melansir bahwa perusahaan semacam itu juga sering merekrut pekerja paruh waktu agar terhindar dari kewajiban memberikan bermacam tunjangan.
"Petugas keamanan tak punya perlindungan pekerjaan. Jika mereka tak masuk suatu hari, mereka tak tahu apakah keesokan harinya mereka masih mempunyai pekerjaan," ujar seorang demonstran yang mengaku salah seorang petugas keamanan Apple Store.
Jacob Hay, perwakilan dari SEIU, yang hadir dalam aksi tersebut mengaku kaget karena para pendemo bisa menduduki Apple Store selama satu jam. Sekitar 12 orang demonstran diamankan oleh kepolisian setempat akibat demo tersebut.
Meski begitu, aksi itu terbilang sukses, karena berhasil menghentikan kegiatan di Apple Store selama beberapa waktu.
(asj/ash)