Dengan kabel laut yang membentang sepanjang 15 ribu kilomoter dari perairan Manado, Sulawesi Utara, Indonesia pada 2016 mendatang bisa memiliki bandwidth 20 terabyte per detik langsung ke Amerika Serikat dengan landing point di Hawaii dan Los Angeles.
"Internet dunia itu pusatnya ada di Amerika Serikat. Trafik internet kita 70% lebih larinya ke sana," kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya di sela penandatangan konsorsium South East Asia-United States (SEA-US) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
Telkom melalui anak usaha PT Telelekomunikasi Indonesia International (Telin), akan jadi pimpinan proyek dengan anggota konsorsium seperti Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation, Hawaiian Telcom, Telekomunikasi Indonesia International, Inc (Telkom USA).
Untuk membangun kabel laut yang akan menghubungkan lima area dan teritori mulai dari Manado (Indonesia), Davao (Philipina), Piti (Guam), Oahu, Hawaii dan Los Angeles (Amerika Serikat) diperlukan biaya USD 250 juta. Telkom sendiri mengambil porsi 28,5%.
Sebelumnya pada Maret 2014 lalu, Telkom juga telah ikut serta dalam proyek pembangunan serat optik kabel laut serupa yang menghubungkan kawasan South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE5).
Syarif Syarial Ahmad, Presiden Direktur Telin, menambahkan pihak Telkom selanjutnya juga akan membangun jaringan kabel laut domestik yang bernama Indonesia Global Gateway (IGG).Next
(rou/ash)