Banyak yang menyayangkan, tim yang menjadi bagian dari program DVLUP yang dibentuk Nokia (sekarang Microsoft Device) ini harus disudahi. Bagi yang tidak familiar apa itu DVLUP, pada intinya tim ini punya satu tujuan sederhana, yakni membantu para developer sukses membuat dan memasarkan aplikasi.
DVLUP sering menggelar tantangan membuat aplikasi yang variatif. Program ini juga rajin menggelar event dan membentuk komunitas yang cukup besar. Dari event tersebut, sudah banyak di antaranya developer yang sukses menjual aplikasi mereka, termasuk beberapa di antaranya developer dari Indonesia.
Program ini menggunakan model seperti permainan dalam menciptakan lingkungan yang kompetitif, penuh inovasi dan menyenangkan bagi para developer untuk membuat aplikasi Windows Phone yang sukses.
Misalnya, developer bisa berlomba mendapatkan badge atau poin experience dengan menyelesaikan kuis dan tantangan yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi.
Dengan membuat aplikasi yang berkualitas tinggi, para developer ini juga bisa mendapat tambahan poin dan punya 'kunci' untuk unlock kesempatan yang lebih besar.
Sayangnya, program Developer Ambassador ini seperti detikINET kutip Winbeta, Kamis (28/8/2014) tidak lagi aktif pada akhir bulan ini. Dikatakan Microsoft, ini bukan keputusan yang mudah. Namun pihaknya tidak mengungkap alasan spesifik penutupan tim developer ini.
"Saya sangat terkesan dengan semangat para Ambassador untuk Windows Phone dan komitmen mereka saling berbagi keahlian dengan developer. Semua yang ada di komunitas ini mendapat manfaat dari pengetahuan mereka. Saya akan selalu berterimakasih atas kontribusi mereka yang tak terkira," kata Head of Breadth Developer Marketing Microsoft Brad Spikes.
Meski program DVLUP tak ada lagi, Microsoft menyampaikan bahwa semua Ambassador yang dulu berada di tim Developer Ambassador akan tetap aktif di komunitas developer Windows Phone.
(rns/rou)