Bos Angry Birds Tinggalkan 'Sarang'

Jakarta - Pembesut Angry Birds -- Rovio Entertainment -- memastikan kepergian Chief Executive Mikael Hed pada bulan Januari 2015.

Kabar ini sejatinya cukup mengejutkan. Terlebih, perusahaan game mobile asal Finlandia ini tengah dalam periode perjuangan setelah bisnisnya semakin lesu.


Hed sebelumnya juga tercatat sebagai salah satu pendiri Rovio bersama sepupunya, Niklas Hed, di tahun 2003.


Selanjutnya, posisi CEO Rovio akan dipegang oleh Pekka Rantala yang merupakan mantan petinggi Nokia. Rantala sendiri baru bergabung ke sarang Angry Birds pada awal tahun 2014, setelah menghabiskan 14 tahun di Nokia.


Pada tahun 2012, Angry Birds menjadi game lintas platform yang mencapai 1 miliar download serta dimainkan 130 juta orang di seluruh dunia setiap harinya. Malahan menurut data Aytm, game ini membuat adiktif di mana orang memainkan rata-rata 200 juta per menit per hari.


Dari awal, Rovio bercita-cita membuat Angry Birds dapat setenar dan bisa menghasilkan keuntungan layaknya Mickey Mouse besutan Disney.


Sebelum animasi dan film, Rovio telah melebarkan sayapnya dengan memproduksi mainan, buku, stationery, topi, t-shirt, tas, bag clip, sandal, kaos kaki, case iDevices, bantal, magnet, gantungan kunci, dasi dan berbagai jenis merchandise lainnya. Total semua item yang disebutkan di atas sudah menembus angka 20 juta unit.


Namun sayang, kepak sayap Rovio dan Angry Birds tak lagi sekencang dulu. Sampai akhirnya game mobile lain -- semisal Candy Crush dan game Kim Kardashian -- kini terbang lebih cepat dari mereka.


"Ini merupakan petualangan yang menakjubkan," kata Hed, yang mengenakan hoodie Angry Birds merah saat melakukan jumpa pers untuk mengumumkan pengunduran dirinya.


"Dalam beberapa bulan ke depan, saya akan sangat gembira untuk memberikan hoodie (jabatan CEO Angry Birds-red) ini ke Pekka Rantala, dan akan dibawanya ke level lebih tinggi," lanjut Hed, seperti dilansir New York Times. (ash/ash)