Seperti detikINET kutip dari Reuters, Selasa (2/9/2014), Dayanidhi Maran yang sempat menjadi menteri telekomunikasi periode 2004-2007, ditangkap polisi federal India karena terlibat suap dan persekongkolan dalam penjualan aset negara yang merugikan keuangan pemerintah hingga USD 29 miliar.
Ia diduga kuat punya andil dalam upaya membantu kelompok perusahaan telekomunikasi asal Malaysia, Maxis, mengambilalih perusahaan operator seluler India, Aircel, delapan tahun silam
Selain menangkap sang menteri, kepolisian juga menangkap bos media Kalanithi Maran, yang merupakan saudara sang menteri. Terakhir, aparat menangkap orang kedua terkaya di Malaysia Ananda Krishnan serta tangan kanannya, Augustus Ralph Marshall.
Biro Pusat Investigasi India (CBI) mulai menelisik keterlibatan Maran bersaudara pada tahun 2011. Investigasi mendalam dilakukan setelah tuduhan terhadap Menteri Dayanidhi yang memaksa menjual perusahaan operator seluler Aircel semakin kencang.
"Dari hasil penyelidikan, Dayanidhi menyalahgunakan jabatannya sebagai menteri telekomunikasi untuk menjual aset publik ke pengusaha asing. Ia menerima sejumlah uang gratifikasi untuk aksinya itu," demikian pernyataan CBI India.
Setelah menerima suap, Dayanidhi mengalihkan uangnya tersebut kepada sang adik yang juga pemilik Kalanithi Maran Sun Group, diduga menerima uang gratifikasi USD 123 juta.
CBI menuturkan, kongkalikong Maran bersaudara bersama miliarder Malaysia Ananda Krishnan termasuk konspirasi kriminal. Karenanya, polisi juga menuntut seluruh perusahaan yang berada di bawah kekuasaan Ananda Krishnan, yakni Astro All Asia Networks Plc, Maxis Communications Bhd.
Sementara ketika dikonfirmasi, juru bicara Maxis menyatakan belum bisa mengeluarkan komentar terkait kasus ini.
(rou/tyo)