Disampaikan oleh Megawaty Khi, Managing Director SAP Indonesia, alasan utama SAP menyeriusi cloud dikarenakan tingginya permintaan terhadap komputasi berbasis awan tersebut. Apalagi Cloud juga menawarkan implementasi yang jauh lebih cepat dibanding membangun infrastruktur TI konvensional.
Karena dengan mengadopsi komputasi cloud, perusahaan tak perlu memesan perangkat baru yang butuh waktu cukup lama untuk mendatangkannya. Seperti halnya yang ditawarkan oleh SAP, kini penyedia solusi bisnis tersebut menyodorkan layanan cloud bagi perusahaan.
Jadi perusahaan tinggal menentukan kebutuhannya, Megawaty menambahkan hanya butuh beberapa minggu hingga aplikasi berbasis cloud sudah bisa digunakan. keuntungan aplikasi berbasis cloud juga terletak pada kemudahannya yang bisa diakses dari manapun menggunakan perangkat apapun seperti notebook, smartphone, dan tablet.
Mengenai keamanan cloud yang sempat diragukan, petinggi SAP Indonesia itu menjanjikan bahwa layanan Cloud yang ditawarkan SAP terjaga keamanannya. Untuk menangani hal tersebut, SAP mengklaim telah menyiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang sekuriti.
Lantas bagaimana dengan koneksi data di Indonesia yang terbilang kurang stabil? Dijelaskan Megawaty, layanan cloud SAP tak membutuhkan kecepatan data tinggi agar bisa diakses. Selain itu komputasi cloud saat ini sudah jauh lebih 'ringan' dibanding saat dulu diperkenalkan.
"Ringannya layanan Cloud kami seperti halnya Facebook dan Twitter yang mudah diakses meski dengan koneksi data pas-pasan. Hanya dengan mengandalkan koneksi GPRS pun layanan cloud SAP dapat diakses dengan nyaman," umbarnya di kantor SAP Indonesia di Gedung WTC II, Jakarta.
Kemudahan akses itu juga yang membuat SAP mengincar perusahaan di kelas UKM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ditambah lagi, layanan cloud jauh lebih mudah dan lebih terjangkau implementasinya, sehingga efektif penggunaannya oleh UKM.
(yud/rou)