Nokia yang dimaksud di sini bukanlah divisi mobile yang sudah diakuisisi oleh Microsoft. Melainkan perusahaan tersendiri bernama Nokia Network dengan induk Nokia di Finlandia. Perusahaan itu membuat perangkat yang digunakan oleh operator seluler dalam Base Transceiver Station (BTS).
Nokia Network sejatinya adalah kerja sama antara Nokia dan Siemens. Namun belakangan Nokia telah membeli saham Siemens di perusahaan tersebut. Setelah itu, namanya berubah dari Nokia Siemens Network menjadi Nokia Network.
Spek 5G yang dikembangkan oleh Nokia ini belum jelas. Namun kabarnya jaringan tersebut akan mampu memberikan penambahan kapasitas hingga 1000 kali lipat dibanding jaringan LTE. Sementara kecepatan koneksinya dikatakan sekitar 10 sampai 100 kali jaringan 4G.
Dengan berbagai penambahan di sana-sini, ternyata energi listrik yang diperlukan jaringan 5G ini akan berkurang sebanyak 90%. Latency-nya pun dikatakan akan dikurangi hingga lima kali lipat. Kabarnya jaringan 5G ini akan bisa mencapai kecepatan 500 Mbps.
Nokia Network telah melakukan pembicaraan dengan NTT DoCoMo --operator asal Jepang-- mengenai teknologi nirkabel generasi selanjutnya ini. Samsung pun dikabarkan akan bergabung dengan Nokia sebagai bagian dari uji coba 5G NTT DoCoMo di Jepang.
Seperti yang dilansir Phone Arena Rabu (3/9/2014), banyak pihak yang mengatakan bahwa teknologi 5G ini kemungkinan baru tersedia secara komersial pada tahun 2020.
Baca juga: Serba Serbi Jaringan Super Cepat 5G
(asj/fyk)