Seluruh tim baik kategori mahasiswa, pelajar dan umum tampak bersemangat. Mereka tampak serius mempersiapkan robot yang akan digeber menyelesaikan tantangan penyelesaian misi pencarian korban bencana alam dan pemberian bantuan.
Sebagian besar tim berhasil menyelesaikan misi. Meski terdapat dua robot fixed wings yang mengalami insiden. Satu robot fixed wings tim Valkyrie ITB jatuh setelah terbang tinggi, sedangkan satu robot fixed wings lainnya gagal take off.
“Autonomous-nya belum pas, mau recover sudah nggak bisa,” kata salah satu anggota tim Valkyrie ITB.
Akibat jatuh, konstruksi robot seharga Rp 3 juta itu hancur meski komponen penting lainnya bisa digunakan lagi.
Robot fixedwings milik tim DreaMagination asal Yogyakarta menjadi salah satu robot yang bisa menyelesaikan misi dengan sempurna. Robot yang dibangun selama 3 bulan dengan biaya Rp 12 juta itu juga mampu smooth landing setelah menyelesaikan misi.
Pelaksanaan KRTI dikoordinasikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, bekerjasama dengan Institusi yang ditunjuk untuk pelaksanaan kontes.
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2014 ini merupakan yang kedua setelah tahun lalu dilaksanakan pertama kali di ITB pada tanggal 8-10 Nopember 2013. Khusus untuk tahun ini, pelaksanaannya bekerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
(asj/asj)