Bangun Pabrik Ponsel di Indonesia, Siap-siap Diganjar Insentif

Jakarta - Menkominfo Rudiantara angkat bicara soal ekspansi sejumlah vendor ponsel yang membangun pabriknya di Indonesia. Agar lebih bergairah dalam hal produksi, menurutnya, pabrik ponsel di Indonesia harus mendapatkan insentif.

"Wajar mereka yang mendirikan pabrik di Indonesia itu mendapat insentif, bisa keringanan pajak atau lainnya. Soalnya kita harus paham, Indonesia belum bisa membuat ponsel secara utuh, masih banyak komponen yang diimpor," ujarnya di Jakarta, Senin (1/12/2014).


Menurutnya, datangnya teknologi 4G bisa menjadi peluang bagi merek-merek lokal yang memiliki pabrik di Indonesia untuk berbicara banyak nantinya. "Saya sudah bertemu dengan beberapa merek lokal. Mereka senang jika mendapat kesempatan di ponsel 4G," katanya.


Direktur Utama Mito Hansen Lie mengaku lebih optimistis menghadapi tahun 2015 setelah pabrik di kawasan Tangerang beroperasi. Pabrik yang sudah menelan investasi sekitar Rp 100 miliar ini terdiri dari empat lini dan memproduksi feature phone dimana dalam sebulan memproduksi sekitar 300.000 unit ponsel.


Sementara untuk produksi smartphone dan tablet masih dalam tahap percobaan. Targetnya, jika sudah operasional, pabrik tersebut akan memproduksi 100.000 ponsel smartphone dan tablet. Adanya pabrik tersebut akan menambah pangsa pasar Mito. Tahun ini, Mito menguasai pangsa pasar sekitar 25%.


"Tahun depan kami menargetkan menguasai 35%. Kami akan mengeluarkan satu tipe smartphone selfie setiap kuartal tahun depan. Total keseluruhan, tahun depan Mito akan melempar lima tipe smartphone dan tiga tablet setiap kuartal," paparnya dalam email yang diterima detikINET.


Vendor ponsel yang juga tengah menyiapkan pabriknya di Indonesia adalah Oppo. Pabrik dengan investasi USD 30 juta ini rencananya akan mulai beroperasi di kawasan Tangerang pada Maret 2015 dengan kapasitas produksi 500 ribu unit ponsel per bulan.


Oppo yang mulai hadir di Indonesia sejak akhir 2012 lalu ternyata cukup mendapat respons positif dari kalangan pecinta smartphone di Indonesia. Buktinya, Oppo hingga saat ini bisa meraih pangsa pasar 6% dengan total penjualan 200.000 unit setiap bulannya.


"Tahun depan target kita meningkat, kami optimistis bisa jual 300.000 unit tiap bulan. ‎Itu sebabnya kami berani bangun pabrik, dan kapasitas produksi itu hanya untuk pasar Indonesia saja," pungkas Jet Lee, CEO PT Indonesia Oppo Electronics.


(rou/ash)