Cerita di Balik Teknologi Pelacak Sinterklas

Jakarta - Kehadiran Sinterklas selalu dinantikan anak-anak setiap 25 Desember tiba. Mendapat kado Natal dari pria berjanggut putih dengan pakaian serba merah menjadi impian setiap anak. Namun dimanakah gerangan Sinterklas berada?

Para relawan militer North American Aerospace Defense Command (NORAD), setiap tahun terlibat dalam kesibukan ini. Berbagi kebahagiaan Natal, mereka membuat sistem pelacak Sinterklas atau Santa Tracker untuk membantu anak-anak menemukan Sinterklas.


Ada cerita menarik di balik sistem pelacak Sinterklas ini. Santa Tracker pertama kali dibuat pada 1955. Saat itu, Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dihebohkan dengan banyaknya telepon dari anak-anak yang menanyakan keberadaan Sinterklas.


Rupanya, nomor telepon pusat Angkatan Udara AS itu bocor ke tangan anak-anak karena kesalahan cetak iklan sebuah perusahaan. Nomor tersebut terpampang di sebuah pengumuman di Gazette, Colorado Springs.


Bukannya menuntut dan memberikan sanksi, militer AS malah melakukan tindakan yang menuai pujian. Mereka iseng menjelaskan bahwa mereka akan menggunakan 'Radar Santa' untuk mencari tahu posisi Sinterklas.


Mereka juga dengan sabar menjawab pertanyaan anak-anak, apakah kereta rusa Sinterklas akan mendatangi rumah mereka atau tidak. Anak-anak pun percaya jawaban yang diberikan, karena jawaban itu muncul dari petugas yang mengawasi langit, tempat di mana Sinterklas biasanya muncul.


Kolonel Harry Shoup, Direktur Operasi Komando Pertahanan Udara AS saat itu kemudian memberi perintah resmi agar stafnya 'melacak' perjalanan Sinterklas dari Kutub Utara ke seluruh dunia melalui sistem radar. Next


(rns/rns)