Namun sayangnya, pengguna Smartfren masih harus bersabar. Pasalnya hingga saat ini, operator yang merupakan gabungan dari Smart Telecom, Mobile-8 Telecom, dan terakhir Bakrie telecom ini, masih belum memberikan tanggal pasti kapan 4G LTE mereka diluncurkan.
Spektrum untuk 4G LTE yang dikuasai oleh Smartfren ini cukup seksi. Pasalnya, menurut Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Muhammad Ridwan Effendi, di spektrum 800 MHz, Smartfren punya 10 MHz untuk FDD-LTE (2x10 MHz).
Sementara di 2,3 GHz, Smartfren mendapatkan jatah lebar pita 30 MHz setelah setuju untuk digusur dari kapling frekuensi lamanya di 1.900 MHz. Namun sayangnya, spektrum FDD-LTE di 800 MHz dan TDD-LTE 2,3 GHz itu katanya sulit digabungkan.
"Enggak bisa kayanya," kata Ridwan yang menilai kedua spektrum dengan teknologi FDD-LTE dan TDD-LTE itu sulit digabungkan dengan agregasi kanal atau carrier aggregation, saat berdiskusi dengan detikINET lewat pesan instan, Rabu (24/12/2014).
Smartfren sendiri sebelumnya telah memaparkan rencana yang lumayan ambisius di era 4G LTE ini. Meskipun kedua spektrum itu menggunakan teknologi berbeda, FDD-LTE di 800 MHz dan TDD-LTE di 2,3 GHz, namun keduanya tetap akan dijalankan bersama-sama.
“Untuk 4G kami memang jalankan dua sekaligus, TDD-LTE dan FDD-LTE. Ini agar lebih hemat di sisi investasi. Nanti radionya bisa dual mode. Samalah seperti kita jalankan CDMA di 1.900 MHz dan 850 Mhz,” ungkap Deputy CEO Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim, beberapa waktu lalu.Next
(rou/ash)