'AS Hanya Butuh Hitungan Detik Lumpuhkan Internet Korut'

Jakarta - Tumbangnya jaringan internet di Korea Utara (Korut) memunculkan nama Amerika Serikat sebagai pihak yang bertanggung jawab. Namun tudingan ini diragukan, sebab jika AS benar-benar turun tangan, kerusakan yang ditimbulkan bakal lebih parah dan terjadi dalam sekejap.

Memang, pemerintah AS melalui FBI telah menuding Korut berada di balik aksi penyerbuan sistem Sony Pictures Entertainment. Sementara Korut sejak awal sudah menyangkal keterlibatannya.


Tak lama kemudian, Presiden AS Barrack Obama menyatakan bahwa mereka akan melakukan respons yang proporsional atas serangan tersebut.


Menurut Arbor Network, perusahaan peneliti jaringan internet, berdasarkan pemantauan mereka, serangan terhadap Korut sudah dimulai sehari sebelum FBI mengeluarkan tuduhan terhadap Negeri Komunis itu. Namun awalnya serangan tersebut tak terlalu kuat, sehingga tak mempunyai efek yang 'mematikan'.


"Jika Obama benar-benar mengeluarkan perintah untuk menyerang Korut, jaringan internet di sana akan mati dalam hitungan detik bukan hari. Aku yakin pemerintahan AS bukan pelakunya," tulis Dan Holden, dari Arbor Network, dalam laporannya.


Setelah lebih dari 9 jam tumbang, jaringan internet di Korut akhirnya kembali online. Koneksi internet yang mati tersebut juga membuat situs Korean Central News Agency (KCNA) serta Rodong Sinmun, corong rezim di Korut, tak bisa diakses, seperti yang dilansir dari CNN, Selasa (23/12/2014).


(asj/ash)