Cerita Telkom: Menggantungkan Ekspektasi di Tengah Turbulensi

Jakarta - Akhir pekan lalu, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas sudah menetapkan Dirut dan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) baru, yang sesuai keinginan penulis untuk mengangkat dari jajaran eksisting BUMN tersebut.

Hal ini bisa tambah menarik, ketika informasi awal dari detikINET pada Sabtu, 20 Desember 2014 menyebutkan, Dirut Telkomsel sebagai kontributor utama pendapatan Telkom masih berasal dari jajaran pimpinan Telkom Grup.


Dalam era turbulensi bisnis telekomunikasi global sekarang, dimana over the top (OTT) malah menangguk banyak untung dibandingkan operator yang berinvestasi banyak, menjadi relevan akan pemilihan sosok kunci dari internal.


Setidak-tidaknya, orang dalam sudah terbukti dan teruji bisa membawa Telkom menjadi satu-satunya operator di Indonesia yang mencatat double growth dalam pencapaian tahun 2013 lalu.


Bahkan, sekalipun dibandingkan British Telecom/BT sebagai pionir operator telekomunikasi di dunia asal Inggris, rata-rata laba Telkom mendekati 30% atau hampir tiga kali lipat dari laba BT tahun lalu!


Pimpinan dari internal perusahaan pun tak perlu lagi meraba-raba, sudah jelas akan dibawa kemana, juga tak perlu banyak internalisasi organisasi, sehingga BUMN telekomunikasi ini memiliki arah yang jelas dan pasti.


Namun dari semuanya itu, yang paling penting akan sosok pemimpin ini adalah kaitannya dengan apa yang disumbangkan Telkom -- dalam aneka bentuk nominal tahunan -- kepada negara ini. Next


(ash/ash)