Menanggapi laporan ini, pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal melakukan tindakan, meski tak jelas bagaimana bentuk tindakan balasan yang dimaksud.
Namun seperti yang dikutip detikINET dari Ubergizmo, baru-baru ini jaringan internet di Korea Utara dikabarkan mengalami gangguan hingga tak bisa diakses.
Sejumlah pihak berspekulasi bahwa ini adalah aksi serangan balasan dari AS. Gangguan internet ini pertama terjadi pada hari Jumat minggu lalu, dan semakin parah pada keesokan harinya.
"Jaringan internet Korea Utara saat ini dalam tekanan tinggi. Penyebabnya adalah serangan DDoS terhadap router mereka," ujar Doug Madory, direktur analisis internet di Dyn Research.
Madory juga mengungkapkan bahwa gangguan ini bisa saja disebabkan oleh maintenance yang dilakukan oleh Korea Utara. Namun melihat gangguan yang terjadi secara terus menerus, kemungkinan besar penyebabnya adalah serangan dari pihak luar.
Ia juga tak menutup kemungkinan bahwa bisa saja ada grup hacker lain yang melakukan serangan ini. Contohnya Anonymous, yang sebelumnya pernah mengancam bahwa mereka akan menyerang Korut, yang mereka sebut sebagai 'Operation RIP North Korea'.
(asj/ash)