Meski Dijegal, Baidu Pede Pasok Uber Rp 7,5 Triliun

Jakarta - Uber memang tengah dijegal operasinya di beberapa negara, namun hal itu ternyata tak menyurutkan ‘Google-nya China’ untuk menggelontorkan dana senilai Rp 7,5 triliun bagi aplikasi pemesanan taksi ‘pribadi’ itu. Untuk apa?

Sebenarnya Baidu baru akan membocorkan rencana strategisnya dengan Uber pada pekan depan. Tapi dari informasi yang telah beredar mengatakan Baidu ingin menantang aplikasi pemesanan taksi serupa yang mendominasi di China yakni Didi Dache.


Bahkan saking suksesnya Didi Dache, perusahaan yang ada dibaliknya sampai rela meningkatkan investasinya hingga USD 700 juta atau setara Rp 8,75 triliun. Jadi disebut-sebut atas dasar itulah Baidu sampai berani berinvestasi sebesar USD 600 juta ke Uber, dengan tujuan untuk menyaingi Didi Dache.


Tapi selain Didi Dache, juga ada Kuaidi Dache. Seperti detikINET kutip dari Tech Crunch, Sabtu (13/12/2014), keduanya bisa mendominasi China karena dipasok investasinya oleh Tencent dan Alibaba yang juga merupakan perusahaan e-commerce besar di China.


Baidu pun dipastikan bakal secara langsung berkompetisi dengan kedua perusahaan tersebut. Selain itu Uber juga jadi tertolong oleh Baidu berkat dana yang digelontorkannya, karena seperti diketahui operasional aplikasi ini tengah dijegal di sejumlah negara seperti Singapura, India, Thailand, Spanyol, dan Brasil.


Ditambah lagi Uber juga jadi bisa lebih fokus meraup keuntungan di China. Karena selain minat pengguna yang tinggi, Uber juga tak perlu kuatir bakal dijegal operasionalnya mengingat ada campur tangan Baidu yang merupakan salah satu perusahaan ternama di negeri tirai bambu itu.


(yud/asj)