Hal itu diceritakan oleh Profesor Khoirul Anwar, pemegang paten 4G LTE yang sudah 12 tahun tinggal di Jepang. Di acara Ngopi Bareng detikINET, pria kelahiran Kediri tahun 1978 itu ikut mengamati perkembangan jaringan internet di Negeri Sakura tersebut.
Menurutnya, Docomo selaku operator terbesar di Jepang mencatat adopsi konektivitas 3G mencapai populasi 100% di 2008. "Jaringan 2G tidak lagi digunakan pada 2012, yakni ketika 99% total pengguna layanan telekomunikasi bermigrasi 3G dan LTE," sebut pria yang memegang paten LTE ini.
"Area coverage LTE bahkan diperluas hingga ke daerah pegunungan. Para pelanggan Docomo bisa menikmati 3G dan LTE ketika mereka berada di gunung Fujiyama sekalipun," lanjutnya.
Maka tak heran, pada saat musimnya banyak orang yang naik gunung, Docomo pun punya kesibukan menyiapkan coverage jaringan 3G dan LTE demi memenuhi permintaan akses internet untuk para pendaki gunung tertinggi di Jepang itu.
"Docomo sudah implementasi 4G LTE advanced dengan kecepatan 150 Mbps di tahun ini. Tahun depan mereka menargetkan kecepatan 225 Mbps. Mereka bahkan sudah bersiap dengan era 5G dan berambisi bisa menembus kecepatan 10 Gbps," ujarnya.
Ditambahkannya, ada sejumlah teknik yang membuat akses 4G atau LTE lebih cepat. Secara teknis, yang membuat LTE lebih cepat dari jaringan sebelumnya adalah SC FDMA (uplink) dan OFDMA (downlink), MIMO technology, fleksibel bandwidth dan adaptive modulation.
(rns/rou)