Kemahalan, Telkom Batal Beli Operator Selandia Baru

Jakarta - Telkom memberikan indikasi batal mengakuisisi sebagian besar saham dari Two Degrees Mobile Limited karena menilai valuasi operator seluler asal Selandia Baru itu terlalu tinggi.

“Jika melihat hasil due diligence dengan pemegang saham Two Degrees, rasanya kita tidak melanjutkan untuk ke tahap berikutnya (membeli saham),” ungkap Plt Direktur Utama Telkom Indra Utoyo di sela HUT Ke-3 IndoTelko Forum di Balai Kartini, Jakarta.


Diungkapkanya, perseroan masih berbisnis di Selandia Baru karena memiliki sayap bisnis Contact Center melalui CCA. “Kita ada CCA yang habis diakuisisi, selain di Australia mereka juga bermain di pasar Selandia Baru,” katanya.


Menurutnya, langkah Telkom mundur dari membeli sebagian saham Two Degrees hal yang wajar karena banderol dipasang terlalu tinggi. “Terlalu mahal menebus saham, bagaimana nanti return-nya,” jelasnya.


Sebelumnya, Telkom membidik sekitar 25% sampai 30% saham Two Degrees agar bisa masuk ke pasar seluler Selandia Baru. Patokan harga yang dipasang lima atau enam kali EBITDA.


Two Degrees Mobile Limited sendiri baru berdiri pada 2009. Kabarnya yang melakukan negosiasi dengan pemegang saham operator negeri Kiwi ini anak usaha Telkom yakni Telin.


Pemilik saham lainnya dari Two Degrees, Tresbrit BV yang menguasai 27,07% mengaku tak ada negosiasi dengan Telkom. Pemegang saham utama Two Degrees adalah Trilogy International New Zealand dari Amerika Serikat (58.60%), Hautaki Trust (10.08%), dan New Zealand Communications Trustee (3.76%).


Lebih lanjut Indra mengungkapkan, perseroan mengalihkan target akuisisi dari pemain seluler ke satelit. “Kita sedang ada Non Disclosure Agreement (NDA) dengan pemain satelit itu. Saya Cuma bisa bilang dia pemain dari Asia,” katanya.


(rou/rou)