Akses konten porno ini pun ternyata tak hanya tinggi melalui perangkat desktop, namun juga lewat smartphone ataupun tablet. Menurut pengakuan mantan direktur Indosat, Guntur Siboro, situs porno tercatat paling banyak diakses setelah situs berita detikcom.
"Daripada operator repot-repot pakai blokir-blokir segala, seharusnya akses konten porno dibiarkan saja. Tapi kita bikin tarif khusus, Rp 100 ribu per kbps, misalnya. Nanti mereka akan kapok sendiri karena kemahalan dan pulsa jadi cepat habis," saran Guntur di Balai Kartini, Jakarta.
Saran unik ini disampaikan Guntur --yang sekarang menjadi CEO Aora TV-- di hadapan Menkominfo Rudiantara dan juga para direksi operator lainnya yang turut menghadiri acara HUT ke-3 IndoTelko Forum ini.
Sulitnya membendung pornografi bisa dilihat dari banyak contoh. Salah satunya dalam kasus terbaru dimana Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) merasa kecolongan saat tahu domain .id dimemanfaatkan untuk jualan pornografi.
(rou/rou)