Sony Lembek, Obama Gregetan

Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Obama turut menyayangkan sikap Sony Pictures Entertainment yang batal merilis film The Interview akibat ancaman hacker.

"Sony adalah sebuah korporasi. Serangan tersebut menimbulkan kerusakan yang signifikan. Tak hanya itu, karyawan pun mendapat ancaman, Saya merasa simpati dan prihatin dengan apa yang mereka alami," ujar Obama.


"Kesimpulannya, ya saya pikir mereka telah membuat kesalahan," tambahnya.


Apa yang dilakukan oleh Sony setelah penyerangan itu menurut Obama sangat tidak pantas dilakukan oleh sebuah perusahaan besar. Padahal, orang nomor satu di Amerika Serikat itu mengatakan pemerintah Amerika Serikat akan menanggapi serangan yang dilakukan terhadap Sony.


Dikutip detikINET dari The Verge, Senin (22/12/2014), apapun respons yang akan dilakukan oleh pemerintah AS, Obama berharap pihak Sony mau berbicara dengannya terlebih dahulu.


"Saya sudah mengatakan kepada mereka, jangan masuk ke dalam pola yang membuat kalian terintimidasi oleh serangan semacam ini. Membayangkan serangan cyberthreat, seseorang membobol kantor mereka, menghancurkan komputer-komputer, hingga mencuri berkas. Apakah itu sesuatu yang bisa kalian terima begitu saja?" ungkap Obama.


Dengan kejadian ini, pemerintah Amerika Serikat berencana untuk bekerjasama dengan indutri perfiman dan sektor bisnis swasta lainnya sebagai bentuk upaya persiapan menghadapi serangan sejenis di kemudian hari.


"Kami mengantisipasi kalau-kalau terjadi pelanggaran seperti ini lagi," pungkas Obama.


(ash/ash)