Hal ini dikarenakan, Sony tampaknya ingin mengalokasikan uangnya untuk melakukan perbaikan struktural di tahun fiskal ini. Sebagaimana yang diketahui, keuangan Sony tidak begitu bagus di tahun 2014 ini.
Penjualan smartphone yang jauh dari kata untung itu mengakibatkan Sony diperkirakan merugi USD 2 miliar hingga akhir tahun fiskal. Berbagai macam langkah dan strategi pun dilakukan.
Salah satunya adalah memangkas produksi smartphone dan TV untuk kemudian fokus di penjualan Playstation 4 dan bisnis sensor gambar yang dikemukakan oleh Sony beberapa waktu yang lalu.
Maka dari itu, kabar mengenai keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak sponsor yang habis pada 31 Desember 2014 ini semakin memperkuat dugaan bahwa keuangan Sony benar-benar terpuruk di tahun ini.
Dikutip detikINET dari Nikkei, Selasa (2/12/2014), pertimbangan untuk memperbarui kontrak dilakukan lantaran perusahaan khawatir apabila biaya sponsor akan meningkat.
Keputusan yang sangat disayangkan, karena Sony sejatinya telah menjadi sponsor resmi FIFA sejak tahun 2005, sponsor Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dan Piala Dunia 2014 di Brazil.
(rns/rns)