Komentar postif ini datang dari kepala produsen jam mewah Tag Heur, Jean-Claude Biver. Dia mengatakan bahwa jam tangan yang bukan 'made in Swiss', bukan berarti tidak hebat.
"Kami tidak bisa memproduksi mesin, chip, aplikasi dan hardware. Tidak ada yang bisa memproduksinya di Swiss," katanya, seperti diwawancara Bloomberg dan detikINET kutip, Rabu (21/1/2015).
Dia sedikit mengungkapkan, bahwa andai saja jam tangan pintar didesain di Swiss, namun komponen akan datang dari Silicon Valley.
Biver juga secara terbuka menyanjung Apple Watch sebagai produk yang fantastis, walaupun kini dirinya menyandang status sebagai kompetitor bagi wearable device itu.
"Ini adalah produk yang fantastis, sebuah prestasi yang luar biasa," pujinya.
"Saya tidak hidup dalam tradisi dan budaya di masa lalu, saya juga ingin terhubung dengan masa depan. Apple Watch menghubungkan masa depan. Seperti arloji saya yang menghubungkan ke sejarah untuk keabadian," tegasnya.
Pujian Biver ini memang bertolak belakang ketika Apple Watch baru saja diluncurkan, saat itu dia mengkritik produk ini terlalu feminim dan tidak memiliki 'sex appeal'.
(tyo/tyo)