Tidak seperti iOS yang hanya digunakan perangkat besutan Apple, sistem operasi Android digunakan dalam smartphone dari berbagai produsen. Tidak hanya itu, bahkan tiap produsen juga mengkustomisasi sendiri Android agar berjalan optimal pada smartphone garapannya.
Hal tersebut yang diyakini oleh sejumlah badan pemerintahan di Amerika Serikat bahwa Android rentan terhadap serangan Malware. Dalam studinya, Department of Homeland Security (DHS) yang berkolaborasi dengan FBI (Federal Bureau and Investigation) mengatakan bahwa Android merupakan magnet bagi serangan malware.
Dijelaskan, hal tersebut disebabkan banyaknya perangkat Android yang masih mengandalkan Android versi lawas meski versi anyar yang telah dibekali berbagai pembaruan telah hadir. Proses optimalisasi oleh vendor disebut sebagai lambatnya implementasi versi anyar Android tersebut.
Berdasarkan hasil studinya, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (28/8/2013), DHS dan FBI mengungkapkan serangan yang mengincar perangkat Android memiliki porsi terbesar dengan 79 persen. Sementara serangan pada perangkat iOS hanya menorehkan porsi tidak sampai 1 persen atau tepatnya 0,7 persen.
Terbesar kedua yang menyusul Android ternyata adalah Symbian, sistem operasi yang telah dihentikan pengembangannya tersebut memiliki porsi kerentanan terhadap serangan malware sebesar 19 persen. Diikuti oleh Windows Phone dan BlackBerry yang masing-masing hanya memiliki porsi hanya 0,3 persen.
(yud/fyk)