Menurut sumber Macrumor, saat ini Apple sedang melatih para karyawan di Apple Store mengenai program tukar tambah tersebut. Program ini bekerjasama dengan Brightstar, salah satu distributor ponsel terbesar di Amerika Serikat.
Selain memberikan pelatihan, Apple juga sudah mengirimkan sejumlah bahan-bahan untuk mendukung program tersebut, termasuk menambah pasokan untuk iPhone baru.
Ide tukar tambah ini sejatinya sudah menyeruak sejak Juni 2013 lalu, dan kabarnya Apple siap meluncurkan program ini dalam beberapa pekan ke depan. Seperti dikutip detikINET, Selasa (27/8/2013).
"Ini akan membantu Apple untuk menjual lebih banyak iPhone, karena konsumen tidak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk membeli iPhone terbaru," kata Roger Entner pengamat pasar dari Recon Analytics LLC.
Program tukar tambah seperti itu sebenarnya sudah dijalankan Apple untuk beberapa produk tertentu, seperti iPad dan iMac tapi tidak untuk iPhone. Jadi, bukan tidak mungkin perusahaan asal Cupertino itu melakukan hal serupa untuk ponsel jagoannya.
iPhone bekas hasil program tukar tambah itu juga akan kembali diuangkan. Menurut Bloomberg, iPhone bekas ini akan dipasarkan ke sejumlah negara berkembang, di mana iPhone masih dinilai terlalu mahal untuk wilayah tersebut.
(eno/fyk)