Dikutip detikINET dari Bloomberg, Jumat (30/8/2013), Foursquare dan Microsoft baru-baru ini bertemu untuk mewujudkan kemungkinan tersebut. Namun belum tercapai kesepakatan apapun di antara keduanya.
Jejaring sosial yang berpusat pada lokasi dan tempat, diakui sangat menarik karena bisa memungkinkan lebih banyak sumber pendapatan.
Daya tarik ini menempatkannya dalam posisi tak hanya potensial mengumpulkan investasi besar dari perusahaan teknologi besar, tetapi juga terbuka menegosiasikan syarat ekuitas dengan para investor.
Dikonfirmasi mengenai laporan yang beredar ini, Foursquare menolak berkomentar. "Saya rasa kami telah membuktikan bisnis model kami," kata Steven Rosenblatt selaku Chief Revenue Officer di Foursquare.
"Bisnis model kami sangat jelas dan berhasil. Melakukan apa yang kami pikir harus dilakukan. Ini semua jauh di atas apa yang kami antisipasi," sambungnya.
Meski demikian, perusahaan berusia 4 tahun ini masih dalam tahap awal dalam upaya terbesarnya untuk urusan iklan. Juli silam, Foursquare mulai memperlihatkan model iklan yang 'didandani' sebagai kupon dan daily deal bagi pengguna, setelah mereka melakukan check-in di lokasi yang bermitra dengan Foursquare.
Sejak saat itu, model beriklan seperti ini diminati banyak perusahaan. Post check-in ads, demikian Foursquare menyebutnya, telah dirilis ke lebih dari 35 juta pengguna Foursquare.
(rns/ash)