Aksi Mata-mata di Kabel SEA-ME-WE-3 Disebut Sudah 15 Tahun

Jakarta - Informasi rahasia dari Edward Snowden, mantan pekerja CIA yang jadi buronan AS, mengungkap bahwa ada aktivitas mata-mata dari kabel bawah laut yang bermuara di Singapura. Hal ini pun sudah berlangsung lama.

Seperti dilansir Sydney Morning Herald, lembaga intelijen Australia, Australian Signals Directorate, bekerja sama dengan intelijen Inggris, Amerika Serikat dan Singapura melakukan penyadapan terhadap kabel bawah laut South East Asia Middle East Western Europe 3 (SEA-ME-WE-3) sepanjang 39 ribu kilometer yang berakhir di Tuas, wilayah paling barat Singapura.


Kabel ini merupakan jalur akses yang menghubungkan komunikasi lintas negara mulai dari Jepang, Singapura, Australia, hingga sejumlah negara di kawasan Eropa. Kabel ini juga terlihat melintas di perairan Indonesia.


Sidney Morning Herald mengungkapkan, kabel yang dikuasai oleh SingTel dan Departemen Pertahanan di Singapura itu sudah merekam aktivitas data sejak 15 tahun silam. Jika benar, artinya sudah banyak data yang diketahui oleh agen masing-masing negara.


Pengamat intelijen dari Australia sendiri mengakui bahwa merekam akvitas di kabel fiber optik sangat penting dilakukan. Hal ini sudah disadari sejak akhir tahun 1990, dimana sudah mulai banyak komunikasi yang dilakukan melalui kabel tersebut.


"Kabel fiber optik itu lebih sulit disadap dibandingkan komunikasi lewat satelit," kata Profesor dari Australian National University, Das Bell. Seperti dikutip detikINET, Jumat (30/8/2013).


Pada bulan Juni lalu harian Guardian melansir beberapa dokumen bocoran dari Snowden, termasuk soal program Tempora yang dibuat untuk merekam semua data seperti email, pesan instan, password dan aktivitas lainnya di internet. Nah, konon aksi penyadapan di kabel SEA-ME-WE-3 merupakan bagian dari program tersebut.



(eno/ash)