Rencananya, jika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika tidak menguat, pada September 2013 nanti Samsung akan memberlakukan harga baru untuk produk mereka. Rata-rata nilainya 5%-10% lebih tinggi dari banderol saat ini.
Harga yang lebih tinggi sudah pasti membuat para calon pembeli berpikir dua kali untuk membeli produk yang diinginkan, apalagi di kalangan pengguna dengan dana terbatas. Bisa-bisa rencana awal membeli gadget yang diinginkan kandas begitu saja.
Namun Samsung punya pemikiran yang berbeda. Mereka yakin, harga baru yang mungkin akan berlaku nanti tidak akan membuat para konsumen mereka urung membeli.
"Saya rasa tidak. Mungkin yang terjadi mereka mengubah pilihannya, misalnya yang tadinya ingin membeli notebook 14 inch maka akan memilih 13 inch atau di bawahnya. Karena komputer itu sudah menjadi kebutuhan," prediksi Sung Khiun, IT Business Director, Samsung Elektronik Indonesia.
Pun begitu, dengan para calon pembeli notebook Samsung Ativ 9 Lite yang rata-rata sudah berpenghasilan cukup.
"Kalau kita lihat, Samsung Ativ itu bermain di atas harga Rp 6 juta. Di segmen ini konsumen masih punya daya beli yang cukup walau dengan kenaikan 5%-10%," kata Sung, usai meluncurkan jajaran Samsung Ativ Book 9 Lite di Plaza Bapindo, Kamis (29/8/2013).
(eno/fyk)