Hadir di Indonesia, Canon PowerShot N Dibanderol Rp 3,2 Juta

Jakarta - Dibandingkan kamera compact yang lain, Canon PowerShot N memiliki desain yang terbilang unik. Nah, setelah di awal tahun ini piranti tersebut dipamerkan di negara asalnya, Jepang, kini PowerShot N resmi dirilis di Tanah Air.

PT Datascrip membanderol kamera tersebut di harga Rp 3.195.000. Seperti diberitakan sebelumnya , pesona PowerShot N salah satunya adalah dari sisi desain, yakni berbentuk simetris dengan ukuran ringkas.


Berbicara kepada sejumlah media, termasuk detikINET yang berkesempatan mengunjungi kantor Canon di Jepang awal tahun ini, Miyabi Orishahi, dari Canon Design Center memaparkan.


"Bentuk simbolik kubus ini menyerupai sebuah ikon aplikasi di smartphone", katanya.


Menariknya lagi, alih-alih menaruh di bagian atas bodi kamera tombol shutternya justru terletak di cincin lensa. Adapun selain berfungsi sebagai tombol rana, cincin lensa yang ada juga bisa digunakan sebagai pengatur zoom.


"Ini adalah desain yang benar-benar baru, unik dan bisa menghasilkan bidikan yang menawan," tukas Shigeru Kikegawa, Assistant Director Canon saat acara perilisan PowerShot N di Canon Image Square, Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Selasa (27/8/2013).


Kamera ringkas ini sudah dilengkapi LCD jenis tilt 2.8 inci dengan layar sentuh serta tombol WiFi. Ya, dengan sekali menekan tombol WiFi ini, pengguna bisa langsung berbagi foto ke situs jejaring sosial atau piranti lain seperti smartphone dan tablet.



Namun, pengguna sebelumnya diwajibkan menginstal aplikasi Canon Camera Window. Adapun sejauh ini aplikasi yang dimaksud sudah ada di iOS dan Android.


PowerShot N memiliki optical zoom 8x, sensor CMOS 12.1 MP, DIGIC 5 Image Processor, lensa wide angle 28mm, mode creative shot dan mode Hybrid Auto.



Meski Kikegawa mengakui bahwa secara keseluruhan penjualan kamera saku digital mengalami penurunan, namun ia yakin pasar Indonesia masih bergairah untuk kategori ini.


Anjlognya penjualan compact digital camera diakuinya karena keberadaan smartphone. Kikegawa optimistis pihaknya bisa menghadapi kondisi tersebut.


"Kami adalah manufaktur kamera, bukan smartphone, sehingga kami lebih tahu fotografi dibandingkan smartphone brand. Kami tidak hanya fokus pada hardware, saja namun juga fotografi itu sendiri, pengalaman user, serta aplikasi," pungkasnya.


(sha/fyk)