Fujifilm Neoclassic, Kamera Instan Berdesain Retro

Jakarta - Menampilkan desain yang terkesan lebih 'serius' dan spesifikasi yang ditingkatkan dari pendahulunya, kamera instan dari Fujifilm generasi baru resmi dirilis.

Instax Mini 90 Neoclassic adalah piranti terbaru perusahaan asal Jepang ini. Sekilas, terlihat seperti perpaduan brand kamera instan yang dipasarkan Fujifilm, Instax dengan Fujifilm X-series, ditilik dari bodinya.


Saat pengguna selesai memotret, hasil cetakan foto akan keluar dari bagian atas kamera. Dikutip detikINET dari DailyMail, Senin (26/8/2013), kamera ini menawarkan 10 detik exposure, multiple exposure dan shutter speed hingga 1/400 per detik.


Upgrade dari jajaran Fujifilm Instax itu juga memiliki macro mode, bulb mode, hingga flash yang diklaim memiliki performa tinggi. Kamera tersebut dijual di Jepang pada 23 Agustus dengan harga 20.000 Yen atau Rp 2,1 Juta ( 1 yen = Rp 108) dan menyusul penjualannya secara global pada 20 September tahun ini.


Fujifilm kini merupakan satu-satunya manufaktur kamera instan, sebuah kamera yang ditemukan oleh pendiri Polaroid, Edwin Land. Polaroid sendiri mengumumkan kebangkrutannya pada 2001 dan lagi di tahun 2009.


Tak hanya ditujukan bagi yang ingin bernostalgia dengan kamera Polaroid, Fujifilm juga menyatakan produknya menyasar mereka yang hanya mengenal era digital.


"Orang-orang mendambakan sesuatu yang nyata, obyek fisik yang unik dan bisa digenggam," tukas Masato Yamamoto, General Manager Photo Imaging Products Division Fujifilm saat perilisan kamera tersebut.


Fujifilm berharap bisa menjaga pertumbuhan kamera instan minimal 20% di tahun depan. Dengan peluncuran Instax Mini 90 Neoclassic, pihaknya juga berharap bisa menjaring konsumen dari luar Jepang.


(sha/tyo)