Layanan WiFi di Pesawat Garuda Masih Delay

Jakarta - Rencana Garuda Indonesia untuk menyelenggarakan akses internet nirkabel berbasis WiFI dalam penerbangan menggunakan armada Boeing 777-300 ER dipastikan mengalami keterlambatan alias delay. Meski demikian, manajemen berharap ada titik terang hingga akhir September 2013.

"Untuk layanan wifi di pesawat tidak bisa main-main, kami harus memastikan semuanya aman demi keselamatan pelanggan," kata Erik Meijer, Direktur Niaga Garuda Indonesia, saat ditemui detikINET di Pacific Place, Jakarta.


Erik yang ditemani sang istri, aktris Maudy Koesnaedi, menjelaskan bahwa kerja sama penyelenggaraan layanan WiFi ini bukan hanya melibatkan Garuda dan Telkom sebagai penyedia akses jaringan, namun juga pihak ketiga lainnya yang menyediakan perangkat.


Ketiganya masih melakukan pembicaraan intensif dan diakui cukup alot dalam membahas kontrak kerja sama ini. "Tenang saja, masih ada waktu sampai akhir bulan ini," ujarnya.


Semula, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar optimistis layanan WiFi di pesawatnya bisa go live commercial pada akhir Agustus lalu setelah sukses menguji coba dalam rute penerbangan Jakarta-Jeddah beberapa waktu lalu. Namun rencana komersialisasi ini masih belum bisa terwujud saat ini.


Delay dalam penyelenggaraan WiFi ini juga diakui oleh Telkom. Perjanjian kerja sama (PKS) yang harusnya sudah ditandatangani akhir Agustus kemarin, diharap tak molor lagi.


"Kami punya target pada 14 September 2013 kesepakatan ini sudah ditandatangani," ujar Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Business Service Telkom dalam kesempatan lain.


Dijelaskan, kesepakatan ini akan menyangkut three parties agreement, yaitu antara Telkom sebagai penyelenggara layanan In Flight Connectivity (IFC), Garuda sebagai penyedia layanan IFC kepada penumpang, dan Panasonic sebagai technology owner atau solution provider untuk layanan IFC.


Telkom sendiri melakukan investasi agar WiFi bisa on di pesawat Garuda adalah menyediakan bandwidth internet, support pada lisensi Penyedia Jasa Internet, hak labuh satelit (landing right) dan Izin Stasiun Radio (ISR).


Telkom bertanggung jawab dalam menyediakan hak labuh satelit yang terdiri hak labuh Satelit Eutelsat untuk Boeing dan hak labuh Satelit Inmarsat untuk Airbus serta Izin Stasiun Radio untuk Satelit Eutelsat yang diterbitkan Direktorat Operasi Kominfo dan Izin Stasiun Radio untuk Satelit Inmarsat.


(rou/fyk)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!